Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah jelang akhir pekan ini masih akan tertekan oleh dolar AS.
Menurut pengamatannya, pelemahan ini dipicu akan faktor penurunan suku bunga acuan The Fed yang masih membuat dolar AS menekan rupiah.
Kendati demikian, pelemahan tingkat imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun semalam yang juga karena pemangkasan suku bunga acuan Fed, bisa mendorong penguatan rupiah hari ini.
"Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 14.040 - Rp 14.100," kata Aris dalam riset hariannya di Jakarta, Jumat (20/9/2019).
Berdasarkan data Bloomberg pergerakan rupiah pada Kamis (19/9/2019) berada di level Rp 14.082 per dolar AS.
Level itu melemah dari pergerakan Rabu lalu yang berada di level Rp 14.066 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Kamis kemarin berada di level Rp 14.099 per dolar AS.
Posisi itu melemah bila dibandingkan pada Rabu sebelumnya yang berada di level Rp 14.080 per dolar AS.
from Suara.com - Bisnis https://ift.tt/2LH62Vw
via IFTTT
No comments:
Post a Comment