Suara.com - Kepala Dinas DPP, Sekretaris Dinas dan rombongan, Koordinator Penyuluh Patuk, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), dan Kelompok Tani RAS dan anggotanya, menghadiri panen kedelai bersama. Sejumlah petani dari Kelompok Tani (Poktan) Rukun Agawe Makmur Beji, Patuk, dan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar panen kedelai bersama.
Sugeng, Ketua Poktan RAS melaporkan, panen di musim kemarau dengan memanfaatkan bantuan irigasi perpompaan dari DPP, bisa mengairi 16 hektare dan 3 kali musim tanam. Adapun jumlah lahan jagung mencapai 7 hektare, kedele 1 hektare, padi 1 hektare, bawang merah 1 hektare , kacang tanah 5 hektare, dan campuran sayuran 1 hektare, dengan sumber air berasal dari Sungai Oya.
"Hasil panen kedelai mencapai 1,3 ton per hektare, dengan harga di petani Rp 8.000 per kilogram. Poktan RAS sangat berterimakasih atas bantuan irigasi perpompaan dari Kementan lewat DPP. Kami berharap, ke depan semakin luas jaringan airnya sehingga bisa mengairi 30 hektare," ujar Sugeng, DIY, Jumat (19/9/2019).
Sementara itu, Kepala DPP, Bambang Wisnu Broto mengapresiasi keberhasilan petani mengoptimalkan lahan dengan irigasi perpompaan di musim kemarau.
"Kami harap, petani semakin bersemangat memanfaatkan lahan dengan jenis komoditas pangan apapun. Yang penting menghasilkan kesejahteraan petani sesuai pilihan komoditasnya," ujarnya.
Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementerian Pertanian (Kementan), Sarwo Edhy, mengatakan manfaat irigasi perpompaan bagi kelompok tani sangat besar.
"Kami berharap, bantuan irigasi ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal, sehingga petani bisa menanam dengan tenang dengan hasil maksimal juga," katanya.
Dalam tiga tahun terakhir, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan giat membangun irigasi perpompaan, baik untuk mendukung kebutuhan tanaman pangan, hortikultura maupun peternakan.
Selama tiga tahun, atau tepatnya sejak 2016 - 2019, irigasi perpompaan untuk tanaman pangan telah dibangun 2.358 unit, sementara untuk kebutuhan tanaman hortikultura dan peternakan masing-masing telah dibangun 429 unit dan 322 unit.
Sarwo mengatakan, pembangunan irigasi perpompaan bertujuan untuk mendukung tanaman pangan, yang diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) 0,5.
Adapun dari 2.358 unit irigasi perpompaan yang telah dibangun, bila masing-masing unit dapat mengairi seluas 10 hektare, maka luas lahan yang dapat diairi saat musim kemarau seluas 47,16 ribu hektare.
"Bila peningkatan IP 0,5 dapat dicapai, maka akan didapat penambahan luas tanam seluas 29.780 hektare. Dampak selanjutnya diperoleh peningkatan produksi sebanyak 154.850 ton," jelas Sarwo.
Kemudian ia memaparkan, irigasi perpompaan dibangun untuk mendukung komoditas hortikultura sebanyak 429 unit. Bila masing-masing unit mampu mengairi 10 hektare, maka dari seluruh irigasi perpompaan yang dibangun akan mengairi lahan hortikultura saat musim kemarau seluas 4.290 hektare.
Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian juga telah membangun irigasi perpompaan untuk mendukung kebutuhan ternak sebanyak 322 unit.
"Dengan estimasi satu unit mampu melayani air sebanyak 10 ekor ternak, maka terdapat 3.220 ekor ternak yang terjamin ketersediaan air minum dan sanitasi kandangnya," ujarnya.
from Suara.com - Bisnis https://ift.tt/30tx8rr
via IFTTT
No comments:
Post a Comment