Suara.com - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi jelang akhir pekan pergerakan rupiah masih akan berada di atas dolar AS.
Dari pengamatannya, penguatan rupiah didorong kembali atas optimisme penyelesaian perang dagang setelah tweet Presiden AS Donald Trump yang mengatakan bahwa AS bersedia membuat kesepakatan sementara dengan China.
Selain itu, rupiah bergerak positif karena adanya pelonggaran moneter ECB yang juga bisa mendorong Bank Sentral AS untuk melakukan pelonggaran moneter juga.
"Rupiah masih berpotensi bergerak turun menuju support Rp 13.890, resisten Rp 14.000," kata Aris dalam riset hariannya di Jakarta, Jumat (13/9/2019).
Berdasarkan data Bloomberg pergerakan rupiah pada Kamis sebelumnya (12/9/2019) berada di level Rp 13.994 per dolar AS. Level itu menguat dari pergerakan Rabu sebelumnya di level Rp 14.051 per dolar AS.
Sementara, Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Kamis kemarin berada di level Rp 14.052 per dolar AS. Posisi itu menguat dibandingkan pada Rabu sebelumnya yang di level Rp 14.063 per dolar AS.
from Suara.com - Bisnis https://ift.tt/34GOzUx
via IFTTT
No comments:
Post a Comment